---...
Waktu aku berumur satu tahun
Ibuku menyuapiku dan memandikanku
Sebagai balasannya aku menangis sepanjang
malam
Waktu aku berumur dua tahun ibu mengajariku
berjalan
Sebagai balsannya
Aku kabur saat ibu memanggilku
Waktu aku berumur 4 thaun
Ibu memberiku pensil berwarna
Sebagai balasannya
Kucoret-coret tembok rumah dan meja makan
waktu aku umur 7 tahun
orang tuaku membelikanku sepeda
sebagai balasannya aku kabur saat
orangtuaku memerintahku
---...
ibu mencintai kita tanpa terbagi
Yang selalu ada dikala kita membutuhkannya
Ialah wanita istimewa dalam hidup kita
Yang mencintai kita melebihi cintanya pada
dirinya
Yang menyebut kita dalam doa-doanya
Tak pernah sedikitpun lupa memikirkan kita
Menyayangi diri kita layaknya matahari yang
selalu bersinar
Bagaikan embun kau sejukan hati ini dengan kasih sayangmu
namun sering aku tutup kuping enggak mau
mendengarkan nasehat mereka
sering banget aku bohong kepada mereka
untuk kepuasanku
sering aku nglawan jika mereka marah karena
kenakalanku
dan bahkan sering juga aku mengangkat
suaraku membentak mereka
mengatakan kata-kata kasar kepada mereka
tapi..... apakah mereka mendendam rasa
marah kepadaku.
Tidak!!... tidak sama sekali
Mereka tetap tulus menyayangiku
Ya Allah betapa durhakanya aku
Lalu.... kapan aku akan meminta maaf kepada
mereka
Apakah aku menunggu mereka menua, rambut
mereka memutih?
Atau bahkan apakah aku menunggu mereka
menutup mata mereka untuk selamanya?
Tidak... aku tidak ingin semua itu terjadi
Sebelum semuanya terlambat
Aku ingin meminta maaf dan memperbaiki
kesalahan yang telah aku perbuat
Tapi....
0 comments:
Post a Comment